Bandara Sanaa di Yaman Kembali Didarati Pesawat

Menteri Perhubungan Abd al-Wahhab al-Durra yang berada di bawah pemerintahan Houthi membenarkan bahwa pendaratan pesawat Yaman Airways untuk pertama kalinya malam ini, sejak bandara ditutup pada 2016.

Dia menegaskan kesiapan operasional, teknis dan profesional Bandara Sana'a di setiap waktu.


Menteri Al-Durra menyatakan bahwa Yaman Airlines 330 menerima semua layanan navigasi darat dan udara di Bandara Internasional Sana'a, termasuk sistem penerangan malam, dan dilengkapi dengan profesionalisme tinggi, dan dalam waktu singkat oleh staf teknis profesional Yaman yang berafiliasi dengan Penerbangan Sipil dan Otoritas Meteorologi.

Dia mengucapkan terima kasih kepada Otoritas Umum Penerbangan Sipil dan Meteorologi atas pelaksanaan rencana pengembangan Bandara Internasional Sana'a.

Pendaratan ini menunjukan bahwa rencana tersebut datang sebagai persiapan untuk menerima penerbangan dari berbagai tujuan untuk melayani warga negara yang bepergian ke beberapa negara.

Menteri Al-Durra menyatakan rencana itu meliputi rehabilitasi lapangan penerbangan, pemeliharaan dan penerangan landasan pacu, sehingga penerbangan malam bisa mendarat dan lepas landas.

Pembukaan Bandara Sanaa merupakan pertanda adanya komunikasi di belakang layar antara kelompok Houthi dengan pemerintahan Yanan yang sah berserta koalisi Arab.

Yaman juga sedang menantikan pembukaan Bandara Al Rayyan di Mukalla dan Bandara Al Ghaiza di Provinsi Al Mahra.

Di wilayah pemerintah sendiri hanya Bandara Aden yang difungsikan dengan baik bersama Bandara Seiyun di Lembah Hadramaut.

Padahal jika semua bandara difungsikan dengan baik maka ekonomi Yaman akan berkembang dengan baik.

Tidak diketahui apakah Bandara Taiz juga akan dibuka atau tidak karena bandara ini berapa dalam kepungan Houthi.

Pemerintah sendiri telah membangun Bandara Mocha di Taiz sebagai bandara pengganti. Pemerintah juga akan membangun Bandara Marib dengan investasi dari Arab Saudi.

Tidak ada komentar